Cuaca Bengkulu Pengaruhi Dunia

Cuaca Bengkulu Pengaruhi Dunia

\"RIO-OMBAK

BENGKULU, BE - Provinsi Bengkulu menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia dijadikan pilot project penelitian dinamika atmosfer. Hal tersebut dikarenakan cuaca di Bengkulu mempengaruhi cuaca di Internasional yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikasi (BMKG), Pemerintah Provinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu dan Japan Agency for marine-Earth Scien and Tecnology (Jamstec) ini akan berlangsung sejak 9 November hingga 25 Desember 2015 lalu.

Penelitian yang dipusatkan di Mess Pemda dan BMKG stasiun Bandara Fatmawati Bengkulu melalui kegiatan pengamatan intensif menggunakan balon udara cuaca, radar udara multi parameter Furuno dan Selex-MPR, serta kapal riset Mirai Jepang di perairan laut Bengkulu itu diekspose di Pola Bappeda Provinsi Bengkulu, siang kemarin (23/3).

Ketua Tim Peneliti, Dr Fadli Syamsudin mengungkapkan, dari penelitian yang dilakukan secara intensif itu ditemukan hasil sementara bahwa dalam keadaan normal di laut Bengkulu, terdapat tingkat panas lebih tinggi dari semestinya. Itu dikarenakan adanya gangguan gelombang atmosfer yang berpengaruh pada curah hujan di Bengkulu. Tidak hanya itu, cuaca yang bersumber dari gelombang atmosfer itu juga mempengaruhi iklim Benua Maritim Indonesia (BMI) dan beberapa negara lainnya.

\"Hasil penelitian Bengkulu ini sangat penting untuk Internasional, karena data-data ini akan dikirim ke Internasional. Sedangkan manfaat bagi Bengkulu bisa memberikan informasi yang bermanfaat untuk menjelaskan anomali cuaca dan iklim di benua maritim Indonesia dan bisa dijadikan pedoman bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk membantu program pertanian, transportasi laut, udara dan lainnya,\" ungkap Fadli.

Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah BPPT, Yudi Anantasena mengatakan, penelitian yang bertujuan untuk memahami variasi atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca dan iklim BMI, khususnya yang terjadi di wilayah Bengkulu seperti pola curah hujan harian, gangguan, gelombang atmosfer yang menyebabkan curah hujan ekstrem, dan berbagai fenomena penting lainnya terkait dengan perubahan iklim regional itu merupakan penelitian tahap awal selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih intensif lagi pada tahun 2017-2019 mendatang di wilayah Bengkulu dan beberapa kota lainnya di Indonesia dan di 20 negara. Tujuannya sama, untuk mengetahui atmosfer interaksi angin dan cuaca.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM mengatgakan, penelitian tersebut sangat penting bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu karena mempengaruhi perubahan iklim dunia.

“Kita harus tahu antisipasi apa yang harus dilakukan masyarakat Bengkulu terhadap cuaca saat ini dan ke depan agar tidak mengganggu aktivitas. Selain itu, Pemda Provinsi Bengkulu harus support pengembangan penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi,\" singkatnya.

Banjir dan Longsor Mendominasi

Provinsi Bengkulu yang terletak di bagian barat Pulau Sumatra, menjadi lokasi strategis terjadinya bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana alam Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, mencatat ada 351 titik lokasi rawan bencana alam (lihat grafik). Bencana alam tersebut meliputi, banjir, tanah longsor, tsunami, puting beliung, kebakaran dan gempa bumi.

\"Semua titik lokasi itu berpotensi sesuai dengan pasca penanggulangan resiko bencana. Dari data tersebut, Kabupaten Seluma yang paling tinggi rawan bencana alamnya yaitu sekitar 74 titik,\" ujar Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Damin SE MSi kepada BE, kemarin.

Lanjutnya, titik bencana alam banjir dan tanah longsor sendiri hampir mendominan terjadi di Provinsi Bengkulu. Namun demikian, wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur tidak ditemukan wilayah rawan terjadi banjir. Sama halnya dengan Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara, BPBD juga tidak menemukan titik rawan bencana alam.

\"Data ini yang kita miliki, namun demikian kita juga terus memantau lokasi-lokasi lain yang berpotensi terjadinya bencana alam lainnya,\" paparnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, BPBD juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga bila terjadi bancana, masyarakat dapat lebih waspada akan hal tersebut.

\"Upaya kita dengan melakukan sosialisasi. Begitupun saat terjadi bencana maupun pasca terjadi bencana, kita selalu mengintruksikan BPBD kabupaten/kota untuk terjun langsung kelapangan,\" jelas Damin.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA menegaskan bahwa semua dinas terkait harus tanggap terhadap terjadinya bencana alam. Sehingga masyarakat tidak menjadi korban bencana saat terjadi bencana alam.

\"Tidak perlu harus menunggu instruksi. Ketika ada bencana silahkan dinas terkait untuk langsung terjun kelapangan,\" ujar Rohidin.

Wagub juga mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap terjadinya bencana alam. Kerena bancana alam sendiri dapat terjadi secara tiba-tiba.

\"Teruslah waspada dan berdoa, semoga bencana alam dapat terhindar dari kita semua,\" tutupnya. (151/400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: